Selasa, 17 Januari 2012

tugas Ringkasan buku "MENYIMAK"

Ringkasan Bab Satu : Pendahuluan

Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) mencakup empat segi, yaitu, keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills).
            Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir (Dawson {et all}, 1963; Tarigan, 1985b:1). Berikut akan dibicarakan hubungan antara keempat keterampilan itu.
·         Menyimak dan Berbicara, merupakan komunikasi dua arah secara langsung, komunikasi tatap muka atau face to face communication (Brooks, 1964:134). Persamaan : kegiatan komunikasi dua arah yang terjadi secara langsung. Perbedaan : menyimak (reseptif atau menerima informasi, apresiatif, fungsional), berbicara (produktif atau memberi informasi dan ekspresif).
·         Menyimak dan Membaca, persamaan : keduanya bersifat reseptif atau menerima (Brooks, 1964:134), perbedaannya, menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis. Hubungan antara tujuan menyimak dengan membaca:
Tujuan Menyimak
1. untuk membedakan dan menemukan
    unsur-unsur fonetik dan struktur kata
    lisan.
2. untuk menemukan dan
    Memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-
    kata, atau ide-ide baru kepada
    penyimak.
3. menyimak secara terperinci agar dapat
    menginterpretasikan ide pokok dan
    menanggapinya secara tepat.
4. menyimak ide utama yang dinyatakan
    dalam kalimat topik atau kallimat
    penunjuk.
Kegiatan Membaca
1. mempergunakan cuplikan-cuplikan
    yang mengandung kata-kata yang
    bersajak.
2. membaca nyaring, langsung, atau
    buatan. Dalam hal ini rekaman dapat
    digunakan
3. sesudah menyimak, menunjukkan ide
    pokok beserta detail-detail yang
    terpancar darinya.
4. memahami kalimat penunjuk itu
    terjadidalam posisi yang beraneka
    ragam.

·           Berbicara dan Membaca, kemampuan-kemampuan umum berbahasa
    lisan turut melengkapi suatu latar belakang pengalaman yang
    menguntungkan serta keterampilan bagi pengajaran membaca,
    mencakup ujaran, kosa kata, penggunaan kalimat lengkap, pembedaan
    pendengaran dan kemampuan mengikuti serta menelusuri
    perkembangan urutan cerita.
·           Ekspresi Lisan dan Ekspresi Tulis, keduanya berhubungan, tetapi juga
      memiliki perbedaan. Ekspresi lisan (kurang berstruktur, berubah-
      ubah,tidak tetap), ekspresi tulis (lebih berstruktur, gaya bahasa formal,
      penyajian ide teratur).

Belajar Dengan Menyimak, diawali menentukan makna, memperagakan ekspresi, menyuruh mengulangi, hingga memberikan latihan ekstensif.


Linguistik dan Guru Bahasa, linguistik fokus pada teori,unsur, sejarah, telaah, deskripsi, universalia dan cara kerja bahasa. Guru bahasa fokus pada pengajaran bahasa, pelajaran bahasa, keterampilan berbahasa, evaluasi, tujuan, latihan, problematik dan remedi.

Dasa Guna Basa, atau sepuluh fungsi bahasa yaitu, fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristik, fungsi imajinatif, fungsi pragmatik, fungsi matetik, fungsi ideasional.









Ringkasan Bab Dua : Menyimak

Batasan Dan Pengertian Menyimak, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.


Tahap-Tahap Menyimak, menurut Ruth G. Strickland : Menyimak berkala, menyimak dengan perhatian, setengah menyimak, menyimak serapan, menyimak sekali-sekali, menyimak asosiatif, menyimak dengan reaksi berkala, menyimak secara saksama, menyimak secara aktif.


Ragam Menyimak, menyimak ekstensif, meliputi menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, menyimak pasif. Menyimak Intensif, meliputi menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak interogatif, menyimak selektif.


Tujuan Menyimak, diantaranya menyimak untuk belajar, menyimak untuk menikmati, menyimak untuk mengevaluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide, menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, menyimak untuk memecahkan masalah, menyimak untuk meyakinkan.


Proses Menyimak, yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi dan tahap menanggapi.

Hal-hal yang Perlu Disimak dalam Bahasa Asing, yaitu bunyi-bunyi fonemis, urutan bunyi, kata-kata tugas, infeksi-infeksi, perubahan bunyi, pengelompokan struktural, petunjuk urutan kata, makna kata, kata salam dan makna budaya.



Ringkasan Bab Tiga : Suasana Menyimak

Suasana Defensif, atau bertahan dalam menyimak, antara lain ujaran evaluatif, ujaran mengawasi, ujaran strategis, ujaran netral, ujaran superior dan ujaran yang pasti.
Suasana Suportif, atau bersifat mendukung, antara lain deskripsi, orientasi permasalahan, spontanitas, empati, ekualitas (persamaan hak) dan profesionalisme.

Saran Praktis Meningkatkan Keterampilan Menyimak, yaitu bersikap positif, bertindak responsif, mencegah gangguan, simak dan tangkaplah maksud pembicara, carilah tanda-tanda apa yang akan datang, carilah rangkuman pembicaraan terdahulu, nilailah bahan-bahan penunjang, carilah petunjuk-petunjuk nonverbal.

Upaya Menyimak Tepat Guna, yaitu kembangkanlah suatu kemauan menyimak, menyimak lebih lama, lebih sering, penuh respek, dengan umpan balik, tanpa keputusan yang prematur, tenang dan tenggang hati, analisis, tanpa keadaan membela diri, berprasangka dan stereotip yang minim, menyiimak tanda-tanda nonverbal dan cari hal-hal yang tidak konsekuen. (Russel &  Black; 1981:192)
Aneka Kendala Menyimak Efektif, yaitu keegosentrisan atau mementingkan diri sendiri, keengganan ikut terlibat, ketakutan akan perubahan, keinginan menghindari pertanyaan, puas terhadap penampilan eksternal, pertimbangan yang prematur, kebingungan semantik.
Perilaku Menyimak ada dua, menyimak faktual dan menyimak empatik. Dalam menyimak faktual yang kita lakukan memusatkan perhatian pada pesan orang lain dan berusaha mendapatkan fakta. Dalam menyimak empatik yang kita lakukan memperhatikan isyarat nonverbal, menempatkan diri pada posisi orang lain dan memusatkan perhatian pada pesan bukan penampilan.
Meningkatkan Perilaku Menyimak, yaitu menerima keanehan pembicara, memperbaiki sikap dan lingkungan, tidak memberi pertimbangan dahulu, meningkatkan pembuatan catatan, menyaring tujuan menyimak yang spesifik, memanfaatkan waktu, menyimak secara rasional, berlatih menyimak.
Ringkasan Bab Empat : Faktor Pemengaruh Menyimak

Delapan Faktor Pemengaruh Menyimak, faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, faktor peranan dalam masyarakat.

Kebiasaan Jelek Dalam Menyimak, menyimak lompat tiga, menyimak “Saya dapat Fakta”, noda ketulian emosional, menyimak supersensitif, menghindari penjelasan yang sulit, menolak secara gegabah suatu subjek sebagai sesuatu yang tidak menarik, mengkritik cara dan gaya fisik pembicara, memberi perhatian semu, menyerah pada gangguan,menyimak dengan kertas dan pensil di tangan.

Mengapa Orang Tidak Menyimak? Orang tidak menyimak karena cape, karena sedang tergesa-gesa, karena bingung; pikiran kacau, karena orang itu termasuk orang introvert (tidak ada keinginan menyimak orang lain).

Perilaku Jelek Dalam Menyimak, tak mau menerima keanehan pembicara, tak mau memperbaiki sikap, tak mau memperbaiki lingkungan, tak dapat menahan diri, tak mau meningkatkan pembuatan catatan, tak dapat memanfaatka waktu secara efisien, tak dapat menyimak secara rasional, tak tahu menentukan tujuan khusus, tak mau berlatih menyimak hal yang rumit.

Kesalahpahaman terhadap Menyimak, yaitu anggapan bahwa semua perilaku menyimak sama saja, anggapan bahwa mendengar dan menyimak sama saja, anggapan bahwa menyimak tidak dapat ditingkatkan, anggapan bahwa waktu yang dipergunakan untuk menyimak hanya sedikit.

Aneka Permasalahan Menyimak, memprasangkai pembicara, berpura-pura menaruh perhatian, kebingungan, pertimbangan prematur, salah membuat catatan, hanya menyimak fakta, melamun dan bereaksi secara emosional.


Ringkasan Bab Lima : Aneka Situasi Pelibat Menyimak

Menyimak Dalam Kehidupan dan Kurikulum, 70% dari jam-jam bangun orang dewasa dipergunakan untuk berkomunikasi baik secara santai maupun serius dan 45% dari waktu tersebut dipergunakan untuk menyimak. Kebanyakan dari sesuatu yang kita pelajari diserap dengan menyimak; dan kebiasaan-kebiasaan menyimak yang jelek jelas berpengaruh pada keberhasilan pencapaian tujuan pada pengajaran (Salisbury, 1955 : 193).

Orang yang Termasuk Penyimak yang Jelek, terlalu banyak mencatat secara terperinci, tidak sanggup mengatasi gangguan, berpura-pura menarik perhatian, kurang menaruh perhatian pada materi pembicaraan.

Kegiatan yang menuntut simakan yang serius: petunjuk, keterangan, pengumuman, percakapan, diskusi, laporan, radio, televisi, dan telepon.

Aneka Alasan Menyimak, yaitu:
1.    Ingin mempelajari sesuatu
2.    Ingin memikat hati orang lain
3.    Ingin menjadi orang sopan santun
4.    Ingin mencari keuntungan uang
5.    Ingin memperoleh manfaat
6.    Ingin menghilangkan rasa bosan
7.    Ingin mengadakan komparasi
8.    Ingin memperluas pandangan
9.    Ingin memenuhi rasa ingin tahu
10. Ingin disenangi orang lain


Ringkasan Bab Enam : Meningkatkan Daya Simak
Aneka pengalaman audio mempertinggi kemampuan menyimak siswa.

Cara meningkatkan keterampilan menyimak, yaitu: memahami maksud pembicara, menghindari ketergesa-gesaan, memahami maksud sendiri, memperhatikan perbedaan bahasa, menyadari prasangka sendiri, memahami prasangka pembicara, memeriksa fakta-fakta pembaca, menyimak sampai selesai, memnafaatkan waktu sebaik-baiknya.

Sikap Guru Pemeriksa Daya Simak Para Siswa, menyediakan waktu menyimak, memberi perhatian, memberi reaksi yang wajar, jangan mengorek fakta tambahan, jangan menilai yang telah dikatakan, dan jangan menghilangkan kepercayaan pembicara.

Ciri-ciri Menyimak yang Baik, yaitu: sopan santun, ingin memperoleh fakta-fakta, memusatkan perhatian; pertimbangan sehat dan dapat memanfaatkan sesuatu yang disimak.

Kualifikasi Guru Menyimak, yaitu: minimal, baik, dan baik sekali.

Mengatasi Kendala Menyimak, yaitu: Jauhkan sifat egosentris dalam menyimak, jangan enggan untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi, jangan khawatir komunkasi lisan mengubah pendapat kita, jangan malu meminta penjelasan dari pembicara, jangan lekas puas terhadap penampilan luar pembicara, jangan membuat pertimbangan gegabah, hindari kebingungan semantik.

Kaidah Peningkatan Menyimak, yaitu: kembangkan keinginan untuk menyimak, bangun kebiasaan menyimak yang baik, berikan perhatian yang besar dan wajar pada pembicara dan pembicaraannya, jangan dulu memberi penilaian terhadap pembicara dan materinya, simak gagasan dan konsep pembicara, manfaatkan kecepatan berpikir secara wajar dan tepat,  manfaatkan waktu luang dengan bijaksana.



Ringkasan Bab Tujuh : Memilih Bahan Simakan yang Menarik Perhatian

Duolog dan Dialog, duolog adalah komunikasi lisan satu arah, sedangkan dialog adalah komunikasi lisan dua arah.

Hakikat Perhatian, perhatian adalah proses penyelesaian dari berbagai ragam stimuli sebuah stimulus yang penting bagi seseorang pada saat tertentu.

Tiga Teori Mengenai Perhatian, yaitu teori seleksi-responsi, teori saringan, dan teori seleksi masukan.

Faktor Pemengaruh Perhatian Menyimak, faktor pengalaman, faktor pembawaan, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin.

Mengapa Kita Menyimak? Kita menyimak demi kenikmatan, demi pemahaman, dan demi penilaian.

Bahan Simakan yang Menarik Perhatian, tema yang up-to-date atau mutakhir, tema yang terarah dan sederhana, tema yang menambah pengetahuan, tema yang bersifat sugestif dan evaluatif, tema yang bersifat motivatif, dapat menghibur, menyenangkan, penuh humor, bahasa sederhana, mudah dimengerti dan harus bersifat duolog.

1 komentar: